Why IOT industry is being targeted by Hackers?

The internet of things (IoT) is coming up in a big way and with amazing opportunities — but it also brings serious security threats. Further implications can be access to unauthorized and potentially…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Aku Rakus? This is the Reason Why I Spent My Meals

Buat teman-teman yang sudah sering makan bareng aku, pasti udah gak heran lagi kalau piring bekas aku makan selalu bersih tak bersisa. Mungkin awalnya kalian pun heran, atau kalian mengira bahwa aku begitu lapar, bukan begitu?

Karena sudah tak aneh lagi bagiku, ketika aku makan berat bersama teman yang tidak biasa makan bersamaku. Ketika makananku habis bersih tak bersisa, mereka pasti langsung menanyakan "Masih lapar Kin?" Atau bahkan langsung menawarkan "Nih, Kin abisin punyaku!" Namun, aku langsung berupaya menolak, dan menjelaskan apa alasanku menghabiskan makananku.

Jadi sebenarnya aku punya banyak alasan untuk itu, mungkin kalian berpikir dalam konteks kecil saja, aku dapat membuat begitu banyak alasan, apalagi untuk hal-hal besar? Haha^^ Namun, Insha Allah alasan-alasan tersebut akan berimbas pada suatu kebaikan. Jadi, yuk langsung saja! Ini adalah alasan aku selalu menghabiskan makanan. Cekidot, yuhuu~

Kita boleh jadi kenyang, namun belum tentu mendapat berkah ketika ada butiran nasi yang tersisa. Karena bisa jadi butiran nasi yang ada berkahnya itu adalah yang tertinggal di atas piring, atau di sendok, atau yang tertinggal di dagu, kita tak pernah tahu. Oleh karenanya, untuk mendapatkan berkah itu maka kita harus memakan semuanya sampai habis tak bersisa.

Nah, itulah beberapa alasan aku selalu menghabiskan makananku. Mungkin menurut kalian menyisakan makanan merupakan hal sepele, namun bukankah hal sepele dapat berimbas pada sesuatu yang besar? Dan sebelum bencana besar itu terjadi, maka sebaiknya kita mencegahnya bukan?

So, tujuan aku menulis ini adalah untuk mengajak teman-teman semua agar menghabiskan makanannya. Karena dengan menghabiskan makanan, ada begitu banyak kebaikan. Lalu bagaimana kalo lagi makan sama si doi, kan malu kalo keliatan rakus? Nah, karena kita sudah tahu akan kebaikannya, maka kenapa harus malu lagi? Jelasin aja ke si doi beberapa alasan yang Kina ulas disini, barangkali saja setelah itu si doi jadi malu dan enggan untuk menyisakan makanannya. Ya kan? Atau kalo emang si doi menganggap kita rakus, bukankah itu berarti dia tidak mampu menerima kita begini adanya? Eeaaa…. Hehe^^

Jadi teman-teman yang masih suka menyisakan makanan, dan pada akhirnya terbuang. Yuk mulai sekarang habiskan makanannya, kita cari keberkahannya, dan selamatkan buminya. Dengan menghabiskan makanan, kita jadi dapat belajar menghargai, menerima, bertanggung jawab, dan melestarikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang sudah baca, dan semoga teman-teman dapat hidup dengan lebih baik lagi.

Bye bye, sampai jumpa di tulisanku berikutnya ya... :)

Note :

Karena aku menulis ini di bulan suci Ramadan, aku harap setelah baca ini kalian tidak lapar dan memutuskan untuk makan. Hehe^^ nanti bukannya dapet berkah, ntar malah dapet dosa lagi. XD
Dan satu lagi, maaf ya… Kina ga punya foto sepiring nasi, adanya mie. Aku tau mie begitu menggoda. So, aku kasih bonus pict polosan. Hihi^^ /plak

Add a comment

Related posts:

Starting a Business at 20 years old

For as long as I can remember, I have had big aspirations when it comes to business, life, financial stability, and taking care of those I love. The year 2015, was when I decided to take a step back…

Audio tips for social videos

Audio tips for social videos. In this video I share a few tips for capturing good audio for online video. These tips work just as well for podcasts. Basically:.

Rethinking the Russian Election Meddling

We talk about disruption all the time. It’s a buzzword for corporations, startups, and advertising and PR agencies. Corporations want to disrupt the markets with the newest product. Advertising and…